Mengenai Saya

Foto saya
metro, bandar lampung, Indonesia
calon haji 2018 calon punya istri cantik & soleh calon guru profesional dan teladan 2012 tersenyum,memberi dan menatap dengan hati

Puisi Puisi Taufik Ismail

Diposting oleh kamar009 / Category:

Beliau sasatrwaan islam idola, puisi nya penuh menyentuh ranah ranah relegi


Malam Seribu Bulan

Malam biru hitam
Di planit tua ini
Ketika margasatwa
Suhu. Suara. Perpohonan
Embun mengendapkan intan
Angin membisiki hutan
Gunung jadi keristal
Bisu,
Sungai-sungai menahan
Napasnya
Sumbu bumi berhenti
Ketika sangkakala angkasa
Ditiup pelahan
Dalam suara
Firdausi
Ketika Mukjizat turun
Ketika Sifat Rahim mengalun
Di planit tua ini
Dan gerbang kosmos
Dibuka
Dalam angin berkelepakan
Sayap-sayap malaikat
Dengan cahaya suarga
Meluncur-luncur
Melinangi bumi
Ketika bulan akan sabit
Dan berjuta bintang
Gemerlap
Dan manusia menangis
Di bumi
Di bawah Nur Ilahi
Pada malam benderang
Ketika margasatwa senyap
Waktu pun berhenti
Embun membasahi dahi
Pohon-pohon menunduk
Wahai:
Mukjizat telah turun
Sifat Rahim mengalun
Lelaki itu
Perempuan itu
Menangis dalam syukur
Berair mata dalam doa
Dalam teduh Mukjizat dan Keampunan
Ketika bulan belum sabit
Ketika malam seribu bulan.

Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu

Ketika     rumah-rumahmu diruntuhkan bulldozer
dengan suara gemuruh menderu, serasa pasir
dan batu bata dinding kamartidurku bertebaran
di pekaranganku, meneteskan peluh merah dan
mengepulkan debu yang berdarah.

Ketika     luasan perkebunan jerukmu dan pepohonan
apelmu dilipat-lipat sebesar saputangan lalu di
Tel Aviv dimasukkan dalam fail lemari kantor
agraria, serasa kebun kelapa dan pohon mang-
gaku di kawasan khatulistiwa, yang dirampas
mereka.

Ketika     kiblat pertama mereka gerek dan keroaki bagai
kelakuan reptilia bawah tanah dan sepatu-
sepatu serdadu menginjaki tumpuan kening
kita semua, serasa runtuh lantai papan surau
tempat aku waktu kecil belajar tajwid Al-Qur’an
40 tahun silam, di bawahnya ada kolam ikan
yang air gunungnya bening kebiru-biruan kini
ditetesi
air
mataku.

Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu

Ketika     anak-anak kecil di Gaza belasan tahun  bilangan
umur mereka, menjawab laras baja dengan tim-
pukan batu cuma, lalu dipatahi pergelangan
tangan dan lengannya, siapakah yang tak
menjerit serasa anak-anak kami Indonesia jua yang
dizalimi mereka – tapi saksikan tulang muda
mereka yang patah akan bertaut dan mengulur
kan rantai amat panjangnya, pembelit leher
lawan mereka, penyeret tubuh si zalim ke neraka.

Ketika     kusimak puisi-puisi Fadwa Tuqan, Samir Al-
Qassem, Harun Hashim Rashid, Jabra Ibrahim
Jabra, Nizar Qabbani dan seterusnya yang diba-
cakan di Pusat Kesenian Jakarta, jantung kami
semua berdegup dua kali lebih gencar lalu ter-
sayat oleh sembilu bambu deritamu, darah kami
pun memancar ke atas lalu meneteskan guratan
kaligrafi

‘Allahu Akbar!’
dan
‘Bebaskan Palestina!’

Ketika    pabrik tak bernama 1000 ton sepekan memproduksi
dusta, menebarkannya ke media cetak dan
elektronika, mengoyaki tenda-tenda pengungsi
di padang pasir belantara, membangkangit reso-
lusi-resolusi majelis terhormat di dunia, mem-
bantai di Shabra dan Shatila, mengintai Yasser
Arafat dan semua pejuang negeri anda, aku pun
berseru pada khatib dan imam shalat Jum’at
sedunia: doakan kolektif dengan kuat seluruh
dan setiap pejuang yang menapak jalanNya,
yang ditembaki dan kini dalam penjara, lalu
dengan kukuh kita bacalah
‘laquwwatta illa bi-Llah!’

Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu
Tanahku jauh, bila diukur kilometer, beribu-ribu
Tapi azan Masjidil Aqsha yang merdu
Serasa terdengar di telingaku.

1989

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

I
Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga Ke Wisconsin aku dapat beasiswa Sembilan belas lima enam itulah tahunnya Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia
Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya, Whitefish Bay kampung asalnya Kagum dia pada revolusi Indonesia
Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya Dadaku busung jadi anak Indonesia
Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy Dan mendapat Ph.D. dari Rice University Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army Dulu dadaku tegap bila aku berdiri Mengapa sering benar aku merunduk kini
II
Langit langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak Hukum tak tegak, doyong berderak-derak Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak, Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata Dan kubenamkan topi baret di kepala Malu aku jadi orang Indonesia.

III
Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu,
Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang curang susah dicari tandingan,
Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu,
Di negeriku komisi pembelian alat-alat besar, alat-alat ringan, senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan peuyeum dipotong birokrasi lebih separuh masuk kantung jas safari,
Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal, anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden, menteri, jenderal, sekjen, dan dirjen sejati, agar orangtua mereka bersenang hati,
Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum sangat¬sangat-sangat-sangat-sangat jelas penipuan besar¬besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan,
Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan sandiwara yang opininya bersilang tak habis dan tak putus dilarang-larang
Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri pusat belanja modal raksasa,
Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah, ciumlah harum aroma mereka punya jenazah, sekarang saja sementara mereka kalah, kelak perencana dan pembunuh itu di dasar neraka oleh satpam akhirat akan diinjak dan dilunyah lumat-lumat,
Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia dan tidak rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli, kabarnya dengan sepotong SK suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi,
Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan, lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman,
Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja, fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar,
Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat jadi pertunjukan teror penonton antarkota cuma karena sebagian sangat kecil bangsa kita tak pernah bersedia menerima skor pertandingan yang disetujui bersama,
Di negeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan antarbangsa, lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta, sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,
Di negeriku ada pembunuhan, penculikan dan penyiksaan rakyat terang-terangan di Aceh, Tanjung Priuk, Lampung, Haur Koneng, Nipah, Santa Cruz, Irian dan Banyuwangi, ada pula pembantahan tarang-terangan yang merupakan dusta terang-terangan di bawah cahaya surya terang-terangan, dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai saksi terang-terangan,
Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada, tapi dalam kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang menyelam di tumpukan jerami selepas menuai padi.

IV
Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak Hukum tak tegak, doyong berderak-derak Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak, Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata Dan kubenamkan topi baret di kepala Malu aku jadi orang Indonesia.
1998






CLIK

Diposting oleh kamar009 / Category:


setelah melafadz kan doa, dan puji atas semua nikmat semoga terus di tambahkan
mari kita mulai dengan angka .
9 Digit..
4 Rekening
2 Bagasi
1 SUV CAR
5 Project retail
2 Manufacture Product
CLIK BEGAIN.. PEMUDA MUSLIM, KAYA.

ASHABUL KAHFI

Diposting oleh kamar009 / Category:


ASHABUL KAHFI

Tercatat Sudah Dalam Sejarah
Tujuh Pemuda Yang Beriman
Melarikan Diri Kedalam Gua
Demi Menyelamatkan Iman

Disangka Tidur Hanya Sehari
Rupanya 309 Tahun
Zaman Bertukar Beberapa Kurun
Di Bumi Bersejarah Urdhu

Begitulah Kuasa Ilahi
Kepada Ashabhul Kahfi
Tiada Mustahil Di Dunia Ini
Jika Kita Beriman Dan Bertakwa

Tercatat Sudah Dalam Sejarah
Tujuh Pemuda Yang Beriman
Tulang Belulang Berserakan
Tulah Dari Binatang Tunggangan
Juga Anjing Yang Dinjanjikan
Surga
Qitmir Yang Mulia

Mereka adalah para pemuda yang diberi petunjuk oleh Allah Ta’ala serta Dia mengilhami mereka keimanan, sehingga mereka mengenal Allah dan mengingkari keyakinan kaum mereka yang menyembah berhala. Mereka mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah akidah mereka disertai dengan perasaan takut akan kekejaman dan kekerasan kaum mereka, seraya berkata, artinya,

“Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian ،K.” (Al-Kahfi: 14), yakni jika seruan kami ditujukan kepada selain-Nya, ،§maka sungguh kami telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” (Al-Kahfi: 14), yakni perkataan keji, dusta dan zhalim. Sedangkan “kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai ilah-ilah (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang mengada-ada kebohongan terhadap Allah.” (Al-Kahfi: 15).

Setelah mereka sepakat mengenai keyakinan tersebut dan menyadari bahwa mereka tidak mungkin menjelaskannya kepada kaum mereka, maka mereka memohon kepada Allah Ta’ala supaya dimudahkan urusan mereka, artinya, “Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (Al-Kahfi: 10).

Kemudian mereka berlindung ke gua, lalu Allah Subhannahu wa Ta’ala memudahkan urusan mereka, melapangkan lubang gua serta menempatkan pintunya di sebelah utara, sehingga tidak terkena sinar matahari; baik ketika terbit maupun saat terbenam, dan mereka tertidur dalam gua di bawah penjagaan serta perlindungan Allah Subhannahu wa Ta’ala selama tiga ratus sembilan tahun. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah melindungi mereka dari rasa takut, karena posisi mereka (gua) berdekatan dengan kota kaum mereka.

Allah Subhannahu wa Ta’ala senantiasa menjaga dan melindungi mereka dalam gua tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya,artinya, “Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri” (Al-Kahfi: 18), supaya bumi tidak membusukan tubuh mereka.

Kemudian Allah Subhannahu wa Ta’ala membangunkan mereka setelah tertidur dalam jangka waktu yang cukup lama “supaya mereka saling bertanya diantara mereka sendiri.” (Al-Kahfi: 19). Akhirnya mereka menemukan jawaban yang sesungguhnya, sebagaimana hal tersebut ditegaskan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya, artinya,
“Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini).” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi): “Rabb kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini.” (Al-Kahfi: 19). Allah Subhannahu wa Ta’ala menjelaskan kisah ini hingga akhir.

Tanda-Tanda Kekuasaan Allah Dan Faidah-Faidah Yang Dapat Diambil Dari Kisah Tersebut

Di dalam kisah tersebut terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah Subhannahu wa Ta’ala dan faidah-faidah yang bermanfaat, di antaranya:

* Bahwa kisah ashhabul kahfi, meskipun sangat mengagumkan, tetapi bukan merupakan tanda kekuasaan Allah Subhannahu wa Ta’ala yang paling mengagumkan, karena Allah Subhannahu wa Ta’ala memiliki tanda-tanda kekuasaan tersendiri dan kisah-kisah lain yang di dalamnya terdapat pelajaran berharga bagi orang-orang yang berkenan merenungkannya.

* bahwa orang yang memohon perlindungan kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala, maka Allah akan melindungi dan menyayanginya, dan menjadikan nya sebab-sebab untuk menunjukkan orang-orang yang sesat. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah melindungi ashhabul kahfi dalam tidur mereka yang cukup lama dengan memelihara keimanan dan tubuh mereka dari gangguan serta pembunuhan kaum mereka dan Allah Subhannahu wa Ta’ala menjadikan bangunnya mereka dari tidur mereka sebagai tanda kesempurnaan kekuasaan-Nya, kebaikan-Nya yang banyak dan bermacam-macam, supaya hamba-hamba-Nya mengetahui bahwa janji Allah Subhannahu wa Ta’ala pasti benar.

* Adalah perintah menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat dan mendiskusikannya, karena Allah Ta’ala telah mengutus mereka untuk tujuan tersebut dan mengilhami mereka untuk berdiskusi di antara mereka seputar keyakinan mereka dan pengetahuan masyarakat mengenai keyakinan atau perilaku mereka sehingga diperoleh bukti-bukti dan pengetahuan bahwa janji Allah pasti benar dan sesungguhnya kiamat itu pasti terjadi tanpa ada keraguan di dalamnya.

* Adalah berkenaan dengan etika seseorang yang merasa samar mengenai sesuatu ilmu, maka hendaklah ia mengembalikannya kepada gurunya dan berusaha untuk memahami dengan seksama pelajaran yang telah diketahuinya.

* Bahwa sah mewakilkan dan mengadakan kerja sama dalam jual beli. Hal tersebut merujuk perkataan mereka,artinya, “Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini”, kemudian “،K maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.” (Al-Kahfi: 19).

* Bahwa diperbolehkannya memakan makanan yang baik-baik dan memilih makanan-makanan yang layak dan sesuai dengan selera seseorang selama tidak melebihi batas-batas kewajaran. Sedang jika melebihi batas-batas kewajaran maka hal tersebut termasuk perbuatan yang dilarang. Hal itu didasarkan kepada perkataan salah seorang dari mereka,artinya, “،K dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.” (Al-Kahfi: 19).

* Adalah berkenaan dengan anjuran supaya memelihara, melindungi serta menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah dalam urusan agama dan harus menyembunyikan ilmu yang mendorong manusia berbuat jahat.

* Adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan perhatian dan kecintaan para pemuda itu kepada agama yang benar, pelarian mereka untuk menjauhkan diri dari semua fitnah dalam urusan agama mereka dan pengasingan diri mereka dengan meninggalkan kampung halaman serta kebiasaan mereka untuk menempuh jalan Allah Subhannahu wa Ta’ala.

* Adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan hal-hal yang tercakup dalam kejahatan, seperti kemadharatan dan kerusakan yang mengundang kemurkaan Allah ƒ¹ dan kewajiban meninggalkannya, dan meniggalkannya merupakan jalan yang harus ditempuh oleh kaum mukminin.

* Bahwa firman Allah Subhannahu wa Ta’ala,artinya, “Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.” (Al-Kahfi: 21) menunjukkan bahwa orang-orang yang berkuasa yang dimaksud ialah para penguasa ketika mereka dibangunkan dari tidur mereka yaitu para penguasa yang telah beragama dengan agama yang benar, karena para penguasa itu mengagungkan dan memuliakan mereka, sehingga para penguasa tersebut berniat membangun sebuah rumah peribadatan di atas gua mereka.

Meski hal itu dilarang khususnya dalam syari’at agama, maka yang dimaksud ialah menjelaskan tentang ketakutan luar biasa yang dirasakan Ashhabul Kahfi ketika membela dan mempertahankan keimanan mereka sehingga harus berlindung di sebuah gua dan setelah itu Allah Subhannahu wa Ta’ala membalas perjuangan mereka dengan penghormatan dan pengagungan dari manusia. Hal itu merupakan kebiasaan Allah Subhannahu wa Ta’ala dalam membalas seseorang yang telah memikul penderitaan karena-Nya serta menetapkan baginya balasan yang terpuji.

* Bahwa pembahasan yang panjang lebar dan bertele-tele dalam masalah-masalah yang tidak penting; maka hal itu tidak perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal itu merujuk firman Allah Ta’ala,artinya, “Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22).

* Bahwa bertanya kepada seseorang yang tidak berilmu dalam masalah yang akan dimintai pertanggungan jawab di dalamnya atau orang yang tidak dapat dipercaya adalah terlarang. Hal itu merujuk firman Allah Ta’ala,artinya, “،K dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22).

Sumber: Qishash al Anbiya،¦, Syaikh Abdur Rahman bin Nashir as-Sa،¦di, kisah no 33 dan 34. (Abu Hilmi) 

Belajarlah dari Hujan

Diposting oleh kamar009 / Category:

DARI CATATAN DAHLAN ISKAN
Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS.
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR.
Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.
Seorang yang DEKAT dengan TUHAN, bukan berarti tidak ada AIR MATA.
Seorang yang TAAT pada TUHAN, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN.
Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa SULIT.
Biarlah TUHAN yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena TUHAN TAU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK.
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN.
Ketika hatimu terluka sangat dalam maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN.
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAH – HATIAN.
Tetap Sabar ….
Tetap Tersenyum ...
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN
TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”.
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA Memang setiap diri kita terkadang ingin serba instan, menggapai sesuatu ingin dengan cepat, tanpa mau bekerja keras, Padahal setiap keberhasilan akan selalu ada hambatan, tantangan, kendala bahkan air mata dan pengorbanan. Ini semua harus disikapi dengan kerja keras, ketekunan, kesabaran, pantang menyerah dan ketangguhan untuk hasil yang lebih baik.
Kalaupun memang kita sudah bekerja keras, tekun, tangguh, sabar, ikhtiar yang maksimal dan disertai do’a, namun di mata masih terlihat gagal, tapi yakinlah di hadapan Allah tidak ada yang sia-sia.

SEBIRU ANGAN KU

Diposting oleh kamar009 / Category:

impian .. didamba menjulang ke angkasa, biru untuk ku
cita .. ku kejar sekuat ayunan kaki, tak ku henti
cinta.. ku genggam, sekuat tangan ini mengumpal

karena aku untuk ku untuk masa depan ku,,Mengabdi di jalan Mu..

Diposting oleh kamar009 / Category:

masih fajar,panas pun belum jua terik
seorang pemuda tampak terdiam.,
ujung jalan ia termangu, bimbang.
"kawan bapak menanyakan pada ku dari mana nasi yang tiap hari kau makan ? padahal ia pun tahu aku makan dari nasi pemberiannnya"
di ceritakannya padaku " satu persatu sahabat pergi "
di ceritakannya pada ku "  himpitan ekonomi"
di gambarkannya pada ku... titik putih di atas kertas hitam..
angin pagi itu perlahan membawa langkah kawan ku yang baru ku kenal pagi itu...
hari masih fajar,, ia melangkah

optimis dan tetap optimis

Diposting oleh kamar009 / Category:

Sejak lahir kita ini sudah disuruh belajar oleh Sang Pencipta. Dari mulai bejalar bicara, belajar tengkurep, belajar berdiri, belajar berjalan, belajar berlari… kemudian belajar terbang (maksudnya naik pesawat, hehehe…). Kita bisa bicara mulai dari mengucap “mama”, “mimi”, “papa”, “pipi”, dan seterusnya. Kita ini telah melewati rangkaian proses belajar yang luar biasa hingga sampai pada diri kita yang sekarang ini. Yang tidak pernah lepas dari proses belajar tersebut adalah tantangan, hambatan, keterbatasan sumber daya dan uji ketabahan.
Oleh karena itu, kita pasti pernah menghadapi masa-masa sulit dan prihatin. Seperti ketika ingin kuliah, tapi tidak ada biaya. Sementara penghasilan masih pas-pasan untuk makan dan biaya kebutuhan hidup sehari-hari. Atau ketika kuliah S2 di Perguruan Tinggi favorit yang sangat mahal namun istri sakit, melahirkan, atau yang lain yang membutuhkan banyak biaya. Di saat-saat seperti itulah optimisme dibutuhkan. Optimisme adalah keyakinan diri bahwa kita pasti bisa menghadapi keadaan apa pun yang harus kita hadapi.
Dari sudut pandang kecerdasan emosional; optimisme, seperti harapan, berarti memiliki pengharapan yang kuat bahwa secara umum, segala sesuatu dalam kehidupan akan beres, kendati ditimpa kemunduran dan frustasi. Optimisme merupakan sikap yang menyangga orang agar jangan sampai terjatuh ke dalam kemasabodohan, keputusasaan, atau depresi bila dihadang kesulitan. Sementara itu, Martin Seligman, ahli psikologi di University of Pennsylvania menyimpulkan bahwa orang yang optimis menganggap kegagalan disebabkan oleh sesuatu hal yang dapat diubah sehingga mereka dapat berhasil pada masa-masa mendatang; sementara orang yang pesimis menerima kegagalan sebagai kesalahannya sendiri, menganggapnya berasal dari pembawaan yang telah mendarah daging yang tidak dapat mereka ubah. Demikianlah hal penting mengenai optimisme yang dijelaskan Daniel Goleman dalam bukunya, Emotional Intelligence, yang pada awal kemunculannya membuat heboh dunia.
Banyak pelajar kita yang merasakan betapa pedihnya ketika tamat SMA ingin melanjutkan kuliah, tapi tidak ada biaya. Akhirnya mereka terpaksa harus masuk Hard University atau universitas kehidupan yang berhadapan langsung dengan kesulitan, persaingan dan kerasnya kehidupan. Jika mereka masih menyimpan impian, harapan dan tetap optimis bahwa suatu hari nanti pasti  ada jalan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pasti akan terbuka jalan untuk mewujudkan impian itu. Namun sebaliknya, jika keinginan untuk melanjutkan kuliah lagi telah padam maka hampir bisa dipastikan, sampai SMA saja pendidikan formal mereka.
Masih banyak anak muda yang bernasib kurang beruntung. Misalnya mengalami keterbatasan ekonomi, walaupun otaknya mungkin cerdas dan ingin menempuh pendidikan setinggi mungkin tetapi terpaksa mengubur impiannya karena keterbatasan tersebut. Harapannya terkubur oleh kekurangan, optimismenya terkikis oleh keadaan. Akhirnya mereka menjalani hidup apa adanya, yang penting bisa makan, berpakaian dan hidup seperti orang pada umumnya. Padahal sesungguhnya mereka bisa berbuat lebih dari itu. Ini hanyalah sebagai gambaran bahwa sikap optimis itu sangat diperlukan jika kita didera berbagai masalah dan kesulitan. Oleh karena itu, kita harus tetap optimis dalam menatap masa depan; tidak loyo, putus asa, atau pasrah secara pasif dalam menghadapi nasib yang kurang menguntungkan. Lihat bangsa Jepang yang hancur porak poranda setelah di bom atom ketika Perang Dunia II, tetapi mereka bisa bangkit dan maju seperti sekarang.
Sikap mental orang pesimis menjurus kepada keputusasaan, sikap mental orang optimis memancarkan harapan. Sikap mental kedua, yaitu orang optimis yang harus kita peluk erat. Optimis sepanjang waktu akan membuat kita tetap bersemangat menjalani hari-hari yang kadang kita rasa membosankan. Saat kita di berada bawah, mungkin kita tidak suka, apalagi menikmatinya. Saat kita menjadi orang yang disuruh-suruh, ditekan, harus begini dan begitu; menuruti apa pun kata bos atau atasan kita… lama-lama mana tahan! Di saat seperti itulah kita butuh kesabaran ekstra, dan sekali lagi, tetap optimis bahwa tidak selamanya kita akan sepeti itu. Kita harus berubah dan bergerak maju; itu harga mati yang harus dibayar jika kita tidak ingin selalu menjadi orang yang diinjak-injak harga diri dan kebebasannya. Namun, mana mungkin kita akan maju jika kita loyo? Mana mungkin kita menjadi lebih baik dan berkualitas jika kita pesimis? Mana mungkin kita sukses jika kita tidak punya harapan?
Optimislah sepanjang waktu karena optimis itu melahirkan semangat untuk menjalani dan mengisi setiap waktu hidup kita dengan prestasi terbaik. Apa pun profesi kita saat ini, dengan optimisme kita akan melakukan perkerjaan dengan sebaik-baiknya. Kita tidak takut menghadapi tantangan. Kita tidak miris menghadapi dunia yang selalu berubah dan menuntut perubahan diri kita juga. Jaman dahulu orang bepergian naik hewan, seperti kuda, keledai atau onta. Di abad 20 manusia sudah sampai di bulan, dan sekarang dunia seakan tak berjarak dengan canggihnya teknologi informasi. Internet sudah menjangkau di seluruh pelosok dunia.
Jika teknologi saja terus berkembang maka mau tidak mau pikiran kita juga harus berkembang. Pikiran yang berkembang adalah milik orang-orang yang optimis sepanjang waktu, tidak peduli ekonomi sedang makmur maupun krisis. Kitalah yang harus menjadi orang-orang yang optimis tersebut; yang senantiasa menatap masa depan dengan penuh harapan dan persepsi bahwa masa depan adalah masa yang penuh kesuksesan bagi kita.
Kita harus selalu memiliki keyakinan bahwa hari esok selalu labih baik dari sekarang dan masa depan pada akhirnya adalah masa-masa indah yang bertabur kesuksesan. Kita tidak punya pilihan jika ingin sukses, yakni dengan menjadikan hari esok selalu lebih baik dari sekarang. Karena jika hari ini sama dengan kemarin, kita termasuk orang yang rugi. Dan apabila hari ini lebih buruk dengan hari kemarin maka kita termasuk orang yang celaka (bangkrut).
Berusahalah untuk senantiasa berubah menjadi lebih baik waktu demi waktu sehingga hidup kita juga akan berubah. Apa pun definisi kesuksesan menurut kita, untuk mencapainya kita dituntut untuk berubah sehingga kita memiliki kualitas diri yang layak mendapatkan kesuksesan yang kita idam-idamkan tersebut.
Tetaplah optimis, Tuhan bersama kita!